




Kapuas Hulu sebagai Kabupaten Konservasi
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati diartikan sebagai Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman nilainya. Terkait dengan pengertian ini, maka pengertian konservasi meliputi kegiatan-kegiatan :
Menyimak pengertian di atas, maka Kabupaten Konservasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu wilayah kabupaten yang dinyatakan sebagai kawasan konservasi secara keseluruhan, dimana aktivitas pembangunannya bertumpu pada pemanfaatan secara bijaksana sumberdaya alam hayati yang dimiliki dengan prinsip kehati-hatian dan kelestariannya.
Aktivitas pembangunan yang bertumpu pada penyelamatan lingkungan tidak dapat diartikan semata-mata pada upaya menjaga kelestarian serta rehabilitasi hutan tanpa memanfaatkan sumberdaya alam yang dimiliki. Pemanfaatan sumberdaya alam hutan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian serta keseimbangan ekosistem yang ada. Laju aktivitas konversi areal hutan sebanding dengan aktivitas rehabilitasi hutan, sehingga setiap aktivitas pemanfaatan sumberdaya hutan tidak menimbulkan terjadinya sejumlah lahan kritis dan mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan.
Pembentukan Kabupaten Konservasi yang mengacu pada aktivitas yang lebih bersahabat dengan alam, merupakan suatu konsep maju, yang mengedepankan suatu inovasi dan kreativitas dalam penyelamatan lingkungan. Pemanfaatan sumberdaya hutan melalui mekanisme hutan kemasyarakatan merupakan salah satu bentuk upaya konservasi.
Disamping aktivitas yang berhubungan dengan pemanfaatan dan penyelamatan lingkungan, pembentukan Kabupaten Konservasi juga mensyaratkan pertumbuhan sejumlah aktivitas industri yang ramah lingkungan serta adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam hal menekan peningkatan emisi gas rumah kaca (ERK).
Tujuan Pembentukan Kabupaten Konservasi
Tujuan Skala Makro :
Tujuan Skala Mikro :
Kabupaten Kapuas Hulu secara astronomi terletak antara 0,50 Lintang Utara sampai 1,40 Lintang Selatan dan antara 111,400 Bujur Barat sampai 114,100 Bujur Timur dengan Ibukota Putussibau. Berbatasan langsung dengan Sarawak (Malaysia Timur) di sebelah Utara menjadikan Kabupaten Kapuas Hulu harus berbenah diri karena merupakan salah satu serambi depan Negara
Luas Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu seluruhnya adalah 29.842 Km2 yang merupakan 20,33 % dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat (146.807 Km2) Dari keseluruhan luas tersebut, 1.677.601 ha atau ±56,21% merupakan kawasan lindung, termasuk kawasan konservasi yang terdiri dari Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK),Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), Hutan Lindung, Daerah Resapan Air dan Lahan Gambut. Atas dasar ini, Kabupaten Kapuas Hulu memprokmalirkan dirinya sebagai ”Kabupaten Konservasi”. Selain itu kondisi ini juga membuat kapuas hulu sering disebut sebagai ”The Heart Of Borneo”.